ACCISMUS

17 Juli 2012

Tak ada rasa menyesal saat aku memasuki kelas ini. Kelas ini memang sangat cocok untuk ku yang tak suka belajar, maksudku aku sangat santai dalam hal belajar. Jurusan yang ku ambil ini sudah tepat, tadinya aku masuk kelas IPA tapi aku lebih suka kelas Sosial, jadi aku meminta guru BP agar memindahkan ku ke kelas Sosial.

Dikelas ini ada banyak teman sekelas ku yang taun kemaren dikelas X-6. Dan juga ada beberapa teman yang ku kenal dari kelas X, jadi aku rasa aku bisa berbaur dengan mudah tanpa harus berkenalan lagi. Tapi tunggu dulu, siapa cowok yang barusan masuk kelas itu ? Auranya berbeda sekali. Aku belum pernah melihatnya sebelumnya.

"Woiii Dew, udah tobat lu ?" Suara Meri mengagetkan ku.
"Haha biasanya telat mulu sekarang mah datang duluan dari kita" Ledek Gina.
"Di support dong temennya mau berubah bukan diledekin" Jawab ku.
"Iyadeh. Gue liatin aje, paling seminggu doang lu begini." Aulia yang juga baru masuk kelas ikutan nimbrung.
"Ahh elu juga sama Au, gausah sok-sokan lu" Canda Meri.

Meri mengambil tempat duduk disebelah ku, dan Gina dibelakang ku. Sedangkan Aulia...

"Wesss, sekelas juga kita akhirnya" Sapa Aulia pada cowok bling-bling itu.
Cowok itu tersenyum pada Aulia dan seketika dunia berhenti. Kalian tau, cowok itu manis sekali saat tersenyum dan dia memperlihatkan gigi ginsulnya, kumis tipis diatas bibirnya juga menambah aura manis. Stop! Ah.... Aku bisa diabetes lama-lama.

Aku pun mulai penasaran dengan si cowok manis ini. Siapa dia? Kenapa aku tak pernah melihatnya? Daripada aku mati penasaran aku akhirnya menanyakan si cowok itu kepada kedua teman ku.

"Gin, Mer, Itu temennya si Aulia ? Lu kenal ?"
"Mana gue tau, gue bukan pacarnya Dew. Anak baru kali tuh. Katanya kan kelas kita ada anak baru" Jawab Gina sambil memperbaiki jilbabnya.
"Mana mungkin anak baru, lagian kan emang Aulia banyak temennya. Biasalah cowok gampang akrab" Sahut Meri.
"Tunggu, lu nanyain tentang cowok ke kita ? Lu suka ?" Gina menatap sambil menggoda ku.
"Apaan sih. Orang nanya doang, gak pernah liat gue itu orang disekolah" Dalih ku sambil meyakinkan teman ku.
"Yaa kalo suka juga gak papa kali dew, anaknya manis gitu. Mirip artis FTV gitu kan yaa?" Meri ikut-ikutan menggoda ku.
"Apaan sih lu" Aku merasa muka ku memerah saat itu.

***
21 Juli 2012 (Part 1)

Si cowok manis itu tak terlihat dikelas sudah 3 hari. Seperti murid gaib, tasnya ada orangnya gak ada. Tadi pagi aku sempat berpapasan dengannya di warung depan sekolah. Karena aku gak pernah ngobrol dengan nya jadi aku malas untuk menanyakannya. Anak kelas juga kayaknya kurang akrab dengannya, termasuk Aulia. 

"Tetttttt.... Tettttt.... Tettttttttttttt" Bel tanda istirahat telah usai berbunyi disertai kehadiran si cowok manis.

Kalian tau, setiap si cowok manis masuk ke kelas auranya jadi berubah. Pesonanya terkadang bikin mules. Setiap masuk kelas dia pasti nunduk terus kalo ada yang nyapa dia pasti ngeluarin senyum mautnya itu. Dia gak pernah pake dasi jadi kancing baju bagian atasnya dibuka sampe keliatan kaos dalamnya. Stop! (Aku nulis sambil ketawa sendiri membayangkan hari itu)

Kelas ini tak memiliki tempat duduk yang tetap. Setiap orang dikelas ini nomaden, kecuali aku. Aku selalu duduk dideretan bangku nomor dua dari belakang, kadang aku duduk dengan Meri kadang juga meri duduk dengan Gina dibelakang ku. Bagaimana dengan si cowok manis ? Si cowok manis selalu duduk 2 kursi setelah kursi. Dan sekarang kursinyaa...

"Tas gue dikemanain ?" Aku mendengar si cowok berbicara pada Irvan yang duduk dikursinya.
"Nih tas lu, mau kemana lu ?" Irvan memberikan tasnya.
"Mau pulang, yaa belajarlah." Ujarnya
"Duduk sebelah Dewi noh, bangkunya kosong" Toni menunjuk bangku kosong disebelah ku.

Saat mendengar perkataan Toni aku merasa ingin keluar kelas dan berteriak dengan kencang. Si cowok manis membalikan badannya dan menghadap kearah ku.

"Boleh duduk disini?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUISI KU

ACCISMUS